Saling menguntungkan dalam urusan usaha tentunya adalah harapan bersama, bukan malah mencari keuntungan dengan menimbulkan kerugian terhadap usaha orang lain.
Akhir-akhir ini, banyak keluhan masyarakat terhadap proses penanaman pipa gas yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui subkon PT Tegma Engineering di Kota DUmai. Mulai dari debu yang timbul ketika timbunan mengering, ancaman bahaya ledakan, hingga merambat ke ekonomi.
Dari sisi ekonomi, masyarakat merasa dirugikan karena adanya galian yang melewati depan tempat usaha mereka yang notabene salah satunya akses masuk bagi pelanggan atau konsumen.
Hal ini bisa menjadi pemicu timbulnya penolakan-penolakan, bahkan bisa saja hingga bentrokan. Tentunya harus ada win-win solution.
Dalam hal ini, PGN seharusnya juga memperhatikan kesigapan dalam penanaman pipa, memiliki target, sehingga tidak memakan waktu berhari-hari yang menyebabkan tempat usaha warga atau masyarakat menjadi terganggu, terlebih jika mata pencahariannya berkurang.
Jika memang tidak bisa mencapai target, tentunya ada usaha-usaha untuk mendinginkan suasana.
PT PGN yang akan memasok gas bagi perusahaan di daerah Dumai dapat dikatakan pebisnis, tentunya tidak ada yang melarang hal demikian jika telah memenuhi persyaratan dan aturan main. Namun, jika sudah merugikan pengusaha lain yang dalam hal ini masyarakat, ini tentu harus mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak yang berwenang.
Pemerintah Kota harus turun gunung untuk memediasi serta memberikan saran win-win solution, agar PGN dapat menjalankan bisnis gasnya, perusahaan di Dumai mendapat pasokan gas murah, serta masyarakat tidak merasa dirugikan. *