Tribunriau, DUMAI -
Sekitar 500 Kg minyak goreng siap kemas milik PT Wilmar tumpah ke parit Jalan Yos Sudarso setelah mengalami kebocoran di tempat penyimpanan, Minggu (19/4) pagi.
Warga Kelurahan Datuk Laksamana Kota Dumai Riau pun tak mau ketinggalan untuk mengumpulkan minyak goreng tersebut.
Seorang warga setempat, Ria mengaku mengurungkan niat untuk berolahraga pagi dan memilih membantu orangtuanya mengumpulkan luberan minyak tersebut dengan alat ember dan kain atau busa.
"Awalnya mau olahraga sepeda, tapi karena banyak minyak kuning meluber ke parit tidak seperti biasa, jadinya ikut bantu orangtua karena lumayan bisa dijual," katanya, Ahad (19/4).
Dia mengaku, ketika masyarakat mulai mengumpulkan minyak sejak pagi hingga pukul 08.00 WIB dari dalam parit, banyak petugas keamanan dari PT Wilmar bolak balik mengawasi.
Luberan minyak yang diduga milik PT Wilmar Dumai ini dianggap warga setempat merupakan berkah karena hasil pengumpulan bisa dijual seharga Rp4 ribu per kilogram ke pihak penampung.
"Lumayan dapat rezeki walaupun sedikit karena banyak warga yang mengumpulkan minyak ini," sebutnya.
Warga lain mengaku minyak kuning meluber ke parit ini berasal dari dalam pabrik PT Wilmar yang terbawa arus air pasang laut sehingga mengaliri saluran pembuangan air di pinggir jalan Datuk Laksamana tersebut.
"Beberapa polisi kami lihat berdiri di areal pabrik Wilmar, mungkin saja karena minyak yang meluber ke parit ini," ungkap warga.
Camat Dumai Kota, Budi Hasnur ketika dikonfirmasi menyebutkan belum dapat memastikan perusahaan sumber minyak kuning yang tergenang di parit ini, namun secepatnya akan ditelusuri.
"Belum tau darimana sumber minyak, tapi saya sudah bertanya langsung ke pihak Wilmar dan mereka janji akan segera mengecek," sebut dia.
Secara terpisah, Humas PT Willmar, Marwan mengatakan, Tumpahan Minyak Goreng siap kemas tersebut diakibatkan terjadinya Human Error. Selain itu berdasarkan hasil Audit jumlah tumpahan minyak mencapai 500 Kilogram. "Jumlah tumpahan 500 Kilogram dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah," jelasnya. (isk)