Tribunriau, DUMAI-
Berdasarkan papan Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) Kota Dumai, Selasa (17/3) kemarin, kualitas udara di Kota Dumai memasuki tahap udara yang tidak sehat, yakni berada diangka 500 PSI (Polutan Standar Indeks).
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai Bambang Suriyanto, Rabu (18/3).
Dikatakannya, pada hari Selasa (17/3) kemarin adalah ISPU terparah Kota Dumai sejak beberapa waktu terakhir. "Sebab kualitas udara baru dapat dikatakan bagus ataupun baik bila berada pada angka 0 hingga 50 PSI. Sementara bila sudah memasuki angka 300 hingga 500 PSI, udara yang kita hirup tersebut sudah memasuki kategori sangat berbahaya," katanya.
Dilanjutkannya, perkembangan ISPU untuk hari ini belum dapat diketahui, karena pihak Chevron belum mengirimkan data tersebut.
"Namun untuk data hari ini, PT. CPI belum mengirimkan data yang biasanya KLH terima melalui e-Mail. Jadi untuk sementara ini, kita belum dapat mengetahui pasti bagaimana kondisi udara Kota Dumai saat ini apakah sangat berbahaya dan tidak sehat ataukah sudah mulai membaik," paparnya.
Dijelaskan Bambang, asap yang menyelimuti Kota Dumai terbagi atas beberapa partikel yang berukuran 10 dan 2,5 mikron yang berasal dari sisa-sisa pembakaran yang tak sempurna, dan partikel itu sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya balita jika terhirup.
"Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit ISPA, gangguan detak jantung dan tentunya akan sangat berbahaya bagi penderita asma serta gangguan pernapasan lainnya. Oleh karena itu kami menyarankan agar masyarakat dapat mengenakan masker saat keluar rumah dan jangan melakukan kegiatan di luar rumah bila tidak terlalu penting," katanya menghimbau.
Selain itu, Bambang juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Dumai untuk dapat tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Hal ini sangat penting untuk kita jaga bersama, sebab dengan adanya antisipasi dan pencegahan-pencegahan dini tentunya kita dapat turut berpartisipasi dalam memperbaiki status ataupun kondisi udara Kota Dumai," tutupnya.
Kepala Polisi Kehutanan Kota Dumai, Joko Prabowo ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak menemukan titik api di wilayah kerjanya dan menduga asap yang membuat ISPU di Kota Dumai tidak sehat berasal dari luar daerah.
"Berdasarkan pantauan di lapangan, kami tidak menemukan titik api. Jadi untuk sementara kami menduga bahwa asap yang menyelimuti Kota Dumai diduga merupakan kiriman dari daerah tetangga." katanya. (isk)