Tribunriau, DUMAI -
Sebanyak 56 sepeda motor hasil pencurian kini berada di Mapolres Kota Dumai. Warga yang pernah kehilangan sepeda motor agar datang ke Polres Dumai untuk mengecek kendaraannya.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Dumai AKBP Tonny Hermawan SH MSI melalui kasat Reskrim AKP Bimo Ariyanto SH SIK dalam press realesnya, Kamis (12/3/15).
"Jika memang ada kendaraan tersebut milik warga, silahkan membawa surat-surat kendaraan untuk mengambil sepeda motor tersebut di Polres Dumai," jelasnya.
56 sepeda motor tersebut berhasil didapatkan setelah Satuan Reserse Kriminal Polres Dumai berhasil mengungkap 3 komplotan pelaku pencurian sepeda motor yang selama ini beraksi di Kota Dumai.
Tiga komplotan pelaku curanmor yang berhasil diringkus oleh petugas terdiri dari komplotan jaringan kubu yang dikepalai Eli, dalam komplotan Eli terdiri dari 5 orang pelaku yang semuanya masih memiliki hubungan tali persaudaraan. Kelima personil komplotan Eli tersebut diantaranya Eli sebagai ketua komplotan, Ica, Endri, Anang dan Ernawati yang diamankan beberapa waktu lalu.
Berikutnya, komplotan Agung yang terdiri dari Agung, Salaman dan Ijul. Terakhir komplotan yang berhasil diamankan yakni komplotan Aris yang biasa menjalankan aksinya di wilayah Kecamatan Medang Kampai. Komplotan ini terdiri dari Aris, Budi, Komeng, Andika, dan Samsuri.
"Selama operasi pengungkapan kasus Curanmor yang sempat meresahkan warga Dumai ini, kita berhasil mengungkap 3 komplotan spesialis pencuri sepeda motor. Dari 3 kelompok tersebut kita berhasil mengamankan 56 unit sepeda motor hasil kejahatan mereka," ujar AKP Bimo.
Dijelaskannya, pengungkapan 3 komplotan pelaku spesialis curanmor ini diungkap selama tahun 2014-2015. Meski berbeda komplotan, namun beberapa tersangka juga saling bergantian untuk pindah kelompok dalam menjalankan aksi mereka.
Dalam menjalankan aksinya, ketiga komplotan ini semuanya beraksi di Kota Dumai, diantaranya di Taman Bukit Gelanggang, Jalan Sudirman, Kecamatan Medang Kampai, dan sejumlah tempat lainnya terutama di tempat-tempat keramaian menjadi sasaran utama pelaku dan ada juga di pemukiman warga. (rhi/isk)